Selasa, 25 Februari 2014

Lelaki Perindu Surga | Karya : Ahn Ryuzaki

Lelaki Perindu Surga 
Karya : Ahn Ryuzaki

Wahai Zat Pemilik Jiwa dan Raga,
Bukalah hatiku agar tak gegabah memaknai kata,
Bukalah mataku agar tak salah menilai rupa,
Bukalah tanganku agar menggenggam waktu yang telah dewasa,
Dan bukalah pikiranku agar memilih dengan sabar bijaksana,

Wahai Zat Pemilik Akal dan Rasa,
Jangan pernah lalaikan diriku dengan gemerlap dunia fana,
Jangan pernah dekatkan diriku dengan semerbak berbisa,
Jauhkan sejauh-jauhnya diriku dari racun bermahkota,
Racun putih bersih lagi manis namun pembawa petaka,

Senin, 24 Februari 2014

Aku, Sang Pejuang, dan Rintik Hujan | Karya : Ahn Ryuzaki

Aku, Sang Pejuang, dan Rintik Hujan
Karya : Ahn Ryuzaki


Wahai rintik hujan,
Aku bermohon dalam segan,
Agar kamu datang sedikit pelan,
Sehingga tidak membasahi perjalanan,

Wahai angin malam,
Aku bermohon dalam diam,
Agar dinginmu sedikit kau pendam,
Sehingga dada tak terlalu terhujam,

Wahai kantuk dan kelelahan,
Aku bermohon dengan sopan,
Agar belaianmu tak mengganggu pikiran,
Sehingga sang pejuang selamat sampai tujuan,




Minggu, 23 Februari 2014

Mutiara Berhijab | Karya : Ahn Ryuzaki

Mutiara Berhijab
Karya : Ahn Ryuzaki

Wahai mutiara berhijab di peraduan,
Indahmu rupawan terjaga semerbak keimanan,
Bagai kerlip kunang-kunang yang terang di kegelapan,
Bak air zam-zam penyejuk dahaga kekeringan,
Senantiasa mekar terbatas dalam kehangatan,
Terlahir sendirian di tengah kesemrawutan zaman,

Wahai mutiara berhijab di peraduan,
Lelahmu kuncup berganti riang kesabaran,
Berkawan sepi dalam mahkota kesyukuran,
Memintal kepastian takdir berbalut keyakinan,
Kelak penantianmu tak akan berbalas keraguan,
Karena kebaikan mutlak berkawan kebaikan,

Wahai mutiara berhijab di peraduan,
Tetaplah wangi yang tak tersentuh oleh kemunafikan,
Tetaplah suci yang tak tersentuh oleh noda kepalsuan,
Tetaplah tajam yang tak tersentuh oleh baja keangkuhan,
Dan tetaplah anggun yang tak tersentuh oleh belaian kefanaan,
Karena kamu tertulis untuk bersanding dengan kepastian,

Wahai mutiara berhijab di peraduan,
Engkau adalah harapan yang tak pernah ditenggelamkan lautan,
Engkau adalah pijakan yang tak pernah pindah haluan,
Engkau adalah titian yang tak pernah melepaskan impian,
Engkau adalah cahaya yang tak pernah lusuh tertelan kehampaan,
Karena engkau adalah keabadian yang tersimpan untuk sebuah kepantasan.




Kamis, 20 Februari 2014

Petuah Sang Guru Bangsa | Karya : Ahn Ryuzaki

Petuah Sang Guru Bangsa
Karya : Ahn Ryuzaki


Wahai murid-murid bangsa,
Hadirmu bukan sia-sia,
Engkau terlahir untuk sejuta cita-cita,
Terbentuk dari kerasnya masa,
Dan terukir dari bongkahan duka lara,

Di pundak kalian akan tertanam amanah,
Di kaki kalian akan berpijak ribuan tahta,
Di telunjuk kalian akan bergantung arah dunia,   
Di hati kalian akan terpatri tulusnya cinta,
Di bibir kalian akan terucap kata bijak sederhana,
Dan di kepala kalian akan tercipta jutaan karya,

Wahai murid-murid bangsa,
Dunia menantikan hadirmu segera,
Hempaskan lelahmu membaca sengsara,
Langkahkan perubahan di setiap jejak-jejak tanah,
Bawalah tawa menemani sabar kami yang hampir sirna,
Serukan kemenangan di setiap sudut-sudut negeri nusantara,